Sabtu, 08 Agustus 2015

cerpen- sepupu



SEPUPU?

Teman-teman semua, pastinya kalian memiliki sepupu kan? Apakah sepupu kalian nakal? Atau ada hal yang membuat kalian sebal dengan sepupu kalian? Aku punya sepupu dan masih kecil, dia sangat sering membuatku sebal Karena sering kali menggangguku, tapi namanya juga masih kecil! Apalagi aku bis bertemu mereka hanya saat ramadhan! Jadi, berusaha menikmati semua itu dengan ikhlas dan lapang dada  -_-. Yakin bisa? Hmm entahlah. Mungkin kalian mengalami hal yang sama denganku. Maka, simaklah!

~* *~
Sewaktu itu saya sedang tidak ada di rumah, saya sedang berada di kampung. Jadi banyak sepupu-sepupu saya yang masih kecil. Mereka selalu ribut dan rajin bertengkar, apalagi jika sedang tidak ada yang mengawasi, pasti terdengar tangisan!
Hari ini adalah hari pertama aku berada di rumah nenekku. Tepatnya di kabupaten sragen, banyak yang menyebutnya sragen kota. Karena ini cerita tentangku jadi balik ke kondisiku saat itu, aku merasa sangat lelah! Aku meletakkan handphone ku begitu saja di atas meja, aku tertidur lelap hingga tak terasa aku sudah menghabiskan waktu 2 jam untuk tertidur. Saat aku terbangun, aku pergi ke tempat di mana aku meletakkan handphone ku, aku membuka hp-ku dan mengetikkan kata sandi di aplikasi facebook. Namun, facebook-ku bukannya terbuka malah muncul kata-kata yang berisi bahwa jaringan tidak berfungsi. Tentu saja aku terkejut! Aku baru saja mengisi pulsa dan mengambil paket internet, lalu aku mengecek kuota, “ oh my god” aku memekik, kuota ku 0 MB, dan aku tersadar bahwa aplikasi di handphone-ku bertambah. 10 permainan. Aku yang sedang dalam keadaan kesal, menghampiri sepupu-sepupu ku itu. Akhirnya aku pun diberi uang oleh tanteku untuk membeli pulsa pengganti. Namun, tetap saja aku merasa sangat jengkel.
Esoknya, aku sedang menjemur pakaian. Tiba-tiba terdengar teriakan dari bawah. Ternyata itu sepupuku yang sedang berebut suatu barang. Aku memfokuskan mata ku pada barang tersebut. Hey!  Itu handphone-ku aku segera turun ke bawah dan ingin mengambil handphone-ku namun, sikap mereka berubah jadi aneh. Semula mereka berebut handphone, sekarang justru malah dengan kompak mereka menghalangiku agar aku tidak bisa mendapatkan hp-ku. Bingung aku dibuat mereka, namun akhirnya aku bisa mendapatkan hanphone-ku. Saat aku membuka handphone ku”alamak!!!” pekikku, aku melihat messenger-ku dalam keadaan terbuka dan nampak pesan yang sudah terkirim dan sudah terlihat. Pesan itu dikirim kepada salah satu teman laki-laki ku. Isi pesannya adalah
“hy kamu siapa?”
“kamu pacarnya mbak rena ya?”
Sontak aku terkejut! Aku lalu kebingungan sambil marah-marah. Lalu, aku segera mengirim penjelasan kepada temanku itu. Setelah selesai, aku keluar kamar mamaku, nenekku dan papaku menertawaiku. Tentu saja aku menjadi sangat kesal. Lalu, aku mengunci hanphone ku dengan kata sandi. Akhirnya para sepupuku itu tidak bisa memainkan handphone-ku lagi.
            Tidak berhenti sampai disitu. Salah seorang sepupuku memaksaku untuk membukakan kata sandi. Karena aku takut sepupuku itu menangis, aku segera membukakan kata sandi yang aku pasang, lalu sepupuku itu menghabiskan baterai handphone-ku hingga, aku tidak bisa menggunakannya. Menyebalkan bukan? Tanpa mencari sepupuku untuk memarahinya, aku mengisi ulang baterai handphone-ku. Lalu aku pun pergi tidur.
            Siang telah berganti sore, dan aku pun telah terbangun dari tidurku yang lelap. Aku bermimpi indah tadi, walaupun hanya mimpi tapi aku sangat senang. Aku segera pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat asar. Setelah melipat mukena, aku mencari handphone-ku di kamar, namun tidak ada. Aku ingat! Aku menge-charge handphone-ku di sebelah meja makan. Lalu aku pergi kesana dan menemukan handphone-ku sudah tidak terhubung dengan kabel. Dan handphone-ku berada di tangan sepupuku. Darimana dia tahu kata sandiku? Aku baru ingat jika, ketika aku membukakan kata sandiku sepupuku yang lain berada di belakangku, mungkin mereka mengintipnya. Entahlah, aku sendiri juga tidak paham dengan mereka. Mulai dari saat itu aku rutin mengganti kata sandi di Handphone-ku. Mereka pun sudah mulai jarang memainkan handphone-ku. Lagi pula, handphone-ku sudah aku hapus semua permainannya.
            Jam menunjukkan pukul 04.05, kami sekeluarga baru saja menyelesaikan solat shubuh sehabis sahur dan aku sedang membaca Qur’an, tiba-tiba salah satu dari sepupuku berhasil menemukan tempat persembunyian handphone ku, dan dia meminta aku untuk membukakan kata sandinya. Aku berhenti sejenak dari tilawah ku dan berkata “iya sebentar! Kalau kakak sudah selesai tilawah”. Setelah itu aku tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan handphone milikku itu, selesai tilawah aku melihat ke arah sepupu-sepupuku dan terkejut “handphonenya jangan di tekan asal! Nanti rusak” ujarku sambil berlari menuju mereka dan ternyata handphonenya sudah ter-blockir. Aku terkejut dan langsung merebut hp ku lalu pergi, aku kesal dan aku marah. Namun mereka tidak ada yang peduli bahkan justru saling menyalahkan. Aku pergi ke kamar ku sambil mengotak-atik handphone-ku, aku bingung harus bagaimana. Akhirnya tanteku datang dan menyuruhku menungguku sampai siang untuk pergi ke counter. Aku pun lega karena sudah ada jaminannya, dan aku pun berharap handphone-ku tidak terjadi apa-apa, ya semoga saja. Kajadian ini membuat aku marah besar-besaran dengan sepupuku. Namun, mereka hanya bisa nyengir kuda. Dan sepertinya mereka sudah kapok walau hanya menyentuh handphone-ku.
            Ternyata adik-adikku jauh lebih baik daripada sepupuku karena adikku 24 jam  diawasi. Dan aku belajar untuk mengantisipasi, serangan-serangan nakal mereka. Semoga di kemudian hari mereka tak akan membuatku kesal lagi.









oke ini post pertama......gw berharap lo semua yg baca suka